Kepada kaum gerakan dan rakyat Indonesia, kami sekelompok kecil bagian dari gerakan rakyat, kini menyebut dan mengenalkan diri sebagai POLITIK RAKYAT.
Politik Rakyat (tanpa singkatan) berkeinginan untuk selalu menjadi bagian penting dari perjuangan sosialisme di Indonesia dan di dunia. Dan pada pernyataan pertama Politik Rakyat ini, secara singkat kami merasa penting untuk menyampaikan tentang diri kami, sebagai berikut:
Politik Rakyat meyakini kemampuan dan daya juang rakyat Indonesia sebagai korban kapitalisme dan pemerintahan kapitalis masa sekarang, untuk semakin sanggup membangun alat perjuangan politik, merebut kekuasaan, dan membangun sistem sosialisme di Indonesia.
Kerjasama politik diantara kekuatan rakyat sudah dan sangat mungkin berkembang, sebagai kekuatan bersama melawan masalah-masalah darurat kesejahteraan, sebagai kekuatan bersama membangun politik kerakyatan anti kapitalis, dan sebagai kekuatan bersama yang menerima dan memperjuangkan kekuasaan dan sistem sosialisme. Kerjasama-kerjasama inilah kepentingan dan landasan keberanian Politik Rakyat untuk menghadapi beragam hambatan bagi kekuasaan sosialis di Indonesia.Bentuk nyata dari kerjasama politik akan diterima dan atau ditawarkan oleh Politik Rakyat, kepada kaum pergerakan dan rakyat Indonesia, untuk memperkuat kekuatan politik bersama rakyat menghadapi politik elit kapitalis.
Termasuk di dalamnya pada waktu sekarang, adalah kerjasama politik kekuatan rakyat melawan politik elit/kapitalis, dalam wujud penyatuan sikap melawan semua partai elit yang akan melaksanakan pemilu 2015.Politik Rakyat adalah organisasi sangat kecil, sehingga tanpa ada persatuan politik tidak akan sanggup mendorong lebih cepat gerak maju perlawanan rakyat. Tapi bukan saja karena kecil, Politik Rakyatmenganggap persatuan diantara kekuatan rakyat untuk Sosialisme adalah landasan bagi hidup dan berkembangnya Sosialisme itu sendiri.Mengawali dan menyambut beragam bentuk kerjasama diantara kaum gerakan dan rakyat, perlu kami sampaikan beberapa hal terkait diri kami sebelum bernama Politik Rakyat.
Sebelumnya kami berkonsolidasi dalam nama Partai Pembebasan Rakyat (PPR), organisasi kecil yang juga mencita-citakan sosialisme dan selalu menyerukan persatuan. Pada Kongres terakhir PPR, akhirnya peserta Kongres memutuskan berganti nama menjadiPolitik Rakyat.
PPR kami anggap gagal, terutama dalam hal membangun dan mempertahankan organisasi sebagaimana partai sosialis yang dicita-citakan oleh PPR sendiri. Kegagalan terbesar ditunjukkan justru ketika Kongres berlangsung, saat acara pertama Kongres yaitu laporan sedang berlangsung, hampir setengah peserta Kongres menyatakan keluar, atau dalam bahasa mereka “final split”, dan akan melaksanakan Kongresnya sendiri, dipimpin oleh pimpinan PPR sebelumnya.
Sehingga tuduhan-tuduhan telah terdapat problem ideologi yang menempatkan perjuangan perempuan superior dari perjuangan kelas, termasuk kecenderungan Post Marxist.Kecenderungan feminis radikal, anti/membenci laki-laki, sisterhood, dan menganggap laki-laki tidak bisa jadi feminis, dan separatism, yang dikembangkan oleh pimpinan-pimpinan perempuan partai;
tidak beralasan karena tidak mau dibicarakan dalam forum tertinggi organisasi.
Tentu saja ini sangat memalukan, secara internal dan eksternal. Karena Kongres yang sangat mampu melihat apapun masalah dan perbedaan pandangan, melalui diskusi dan perdebatan, diremehkan sedemikian rupa hingga sebatas menjadi arena deklarasi konsolidasi tertutup yang selama ini sudah mereka jalankan.
Terhadap situasi demikian, peserta Kongres memutuskan tetap melanjutkan Kongres, sekalipun sebagian pesertawalkout. Salah satu dari hasil Kongres adalah bahwa Partai Pembebasan Rakyat (PPR) dinyatakan GAGAL dan kami memulai yang baru dengan nama POLITIK RAKYAT.
Demikian salam perkenalan sudah kami sampaikan, sebagaimana di atas. Politik Rakyat selalu terbuka untuk kerja sama, tanpa terkecuali, untuk menguatkan politiknya rakyat melawan politik elit/borjuasi, menuju Sosialisme.
#La Ode Muh Fardan
cakrawalasultra.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar