Sebuah Catatan Pribadi : Materialistik Tanpa Batasan

Cakrawala Sultra™ Kenapa kebanyakan manusia mempertanyakan eksistensi dirinya hingga kemudian mempertanyakan eksistensi yang pencipta? Sehingga muncul pertanyaan sejauh mana batas kewajaran manusia tentang kebenaran yang seharusnya bersifat mutlak nan absolut? Hitam Putih, Besar Kecil, Barat Timur, Benar Salah pada hakekatnya adalah berbeda, tidak bisa disamakan. Coba kita lihat, kondisi peradaban saat ini. Dominasi barat seiring dengan globalisasi modernisasi telah menjauhkan manusia dari hakekatnya yaitu sebagai seorang muslim yang beribadah kepada Allah dan menjadi khalifah (pemimpin dan pengelola) di bumi ini. Sekarang bisa kita lihat dampaknya ketika manusia telah jauh dari hakekatnya maka yang ada kemudian adalah timbulnya kerusakan-kerusakan di muka bumi ini yang sejatinya memang adalah ulah dari manusia itu sendiri. Lantas dari mana kita akan memperbaiki kondisi yang sudah seperti ini?

Melihat dari fakta yang ada sekarang, manusia hanya akan melihat dan memberikan kepeduliannya terhadap apa saja yang disenanginya dan apa saja yang ingin dia dapatkan. Pemenuhan kebutuhan materialistik seiring dengan modernisasi telah menggiring manusia kepada kebutuhan yang sifatnya seakan-akan tidak terbatas dengan mainframe sumber daya yang akan digunakan sangat terbatas. Padahal kondisi yang ada seharusnya manusia bisa membatasi kebutuhannya dan sumber daya yang ada sangat tidak terbatas. Kondisi inilah yang kemudian membuat manusia lebih mementingkan materialistik daripada yang lainnya. Diikuti dengan paham-paham yang mengakibatkan rusaknya nilai-nilai kebaikan yang sudah ada sebelumnya yang telah dipaparkan melalui penjelasan yang terdapat pada tuntunan agama yang ada untuk menjelaskan batasan-batasan yang harus dilakukan.
                             Sebuah Catatan Pribadi : La Ode Muh Fardan

Lantas kemudian muncul sebuah kritik atas fenomena modernisme, yaitu paham postmodernisme. Postmodernisme merupakan paham yang menolak adanya modernisme itu sendiri. walaupun kemudian postmodernisme juga menolak ke-objektif-an teori atau paham lain yang berujung pada destruksi teori atau paham lain tersebut. Postmodernisme dikembangkan seakan-akan untuk memperbaiki kesalahan yang ada pada moderisme akan tetapi postmodernisme juga melawan teori lain terutama kebenaran yang bersifat absolut. Seperti yang terdapat dalam agama. Kebenaran agama dibuat menjadi sesuatu yang bersifat relatif dengan penafsiran yang tidak menentu sehingga muncul nilai pluralitas yang ketika berulang-ulang diejakan maka munculah sebuah paham yang kemudian bernama pluralisme. Kesamaan dari postmodernisme dengan pluralisme adalah melihat semuanya menjadi sama, tidak ada yang berbeda. Kebenaran dianggap sebagai relativitas yang dibangun karena kesadaran manusia bukan dari peraturan kontekstual yang memang sudah dituliskan oleh Tuhan dalam pemahaman agama-agama. Pluralisme sejatinya menjadi musuh bersama semua agama karena mencampuradukkan pemahaman-pemahaman yang sejatinya tidak bisa disatukan. Agama samawi yang mendakwahkan tauhid jelas berbeda dengan agama ardhi yang menghambakan kepada materi.

Hal ini perlu kita sadari ketika sekarang dalam fenomena yang kita jumpai setiap harinya. Banyak tokoh masyarakat, sering mendengungkan kesamaan dan kesetaraan ditengah kemajemukan masyarakat tapi tidak melihat batasan antara benar dan salah. Hal ini dikarenakan sudah sekaratnya pemikiran tokoh masyarakat tersebut. Pemahaman barat yang diserap mentah-mentah tanpa adanya filterisasi dari pemahaman tersebut akan menimbulkan kesalahan pemahaman. yang ketika disampaikan kepada khalayak luas dikhawatirkan akan menimbulkan sebuah paradigma ataupun cara berfikir yang aneh. Dan biasanya akan bersandar kepada materialistik tanpa batasan kebutuhan dan tanpa batasan nilai-nilai kebaikan yang ada pada agama yang paling hakiki kebenarannya yaitu Islam.

Wallahu a’lam ...

-Menghangatkan kembali tungku yang terdiamkan, Belajar mengeja dan menulis kembali-

Mohon dilengkapi atau diklarifikasi ketika ada penjelasan yang belum atau tidak sesuai.

Salam satu jari, Allahu akbar!!!


Penyusun : La Ode Muh Fardan
SHARE

Cakrawala Sultra Adalah Media Online Independen Terkini Seputar Sulawesi Tenggara | Artikel Ini Publikasikan Oleh odenews

    Ayo Berkomentar
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

AYO LIBURAN KE KENDARI